Persiapan Kolam Lele
Persiapan kolam merupakan fondasi utama dalam budidaya ikan lele. Tahapan ini sangat penting karena akan memengaruhi tingkat kelangsungan hidup benih, pertumbuhan, serta hasil panen. Berikut penjabaran lebih lengkap mengenai langkah-langkah persiapan kolam ikan lele:
1. Pemilihan Lokasi
- Terpapar sinar matahari langsung minimal 6 jam per hari.
- Dekat dengan sumber air bersih untuk memudahkan pengisian dan penggantian air.
- Lokasi tidak rawan banjir dan mudah diakses untuk pengawasan serta distribusi panen.
2. Menentukan Jenis Kolam
- Kolam Terpal: Cepat dibuat, hemat biaya, dan cocok untuk pemula.
- Kolam Beton: Tahan lama, higienis, dan mudah dibersihkan.
- Kolam Tanah: Alami dan murah jika lahan tersedia, namun membutuhkan perawatan ekstra.
3. Pembersihan dan Sterilisasi Kolam
Sebelum digunakan, bersihkan kolam dari kotoran, lumut, atau sisa bahan kimia. Gunakan kapur dolomit (CaCO3) untuk menetralkan pH dan membunuh mikroorganisme berbahaya. Biarkan kolam kering selama 1-2 hari sebelum diisi air.
4. Pengisian dan Pengendapan Air
- Isi kolam dengan air bersih setinggi 60-80 cm.
- Diamkan air selama 3-5 hari agar klorin menguap secara alami.
- Tambahkan probiotik atau EM4 untuk meningkatkan kualitas air dan menyeimbangkan ekosistem mikroba.
- Gunakan tumbuhan air seperti eceng gondok untuk membantu menyerap amonia.
5. Pemasangan Sistem Sirkulasi dan Aerasi
- Pastikan ada saluran masuk dan keluar air yang baik.
- Pasang saringan di pembuangan air untuk menghindari benih ikut terbuang.
- Gunakan aerator untuk menambah oksigen dalam air, terutama pada kolam dengan kepadatan tinggi.
Tips Tambahan
- Periksa suhu air sebelum tebar benih.
- Pastikan pH air stabil (ideal 6.5-8.5).
- Jangan gunakan air keruh dari got atau saluran irigasi tanpa penyaringan dan pengendapan terlebih dahulu.
Dengan melakukan persiapan kolam secara menyeluruh, risiko kegagalan budidaya dapat ditekan secara signifikan. Lingkungan kolam yang sehat akan membantu ikan tumbuh lebih cepat dan memaksimalkan hasil panen.